Selasa, 11 Maret 2014

ANATOMI FISIOLOGI KERANGKA MANUSIA

LAPORAN PRAKTEK LABORATORIUM ANATOMI FISIOLOGI
KERANGKA MANUSIA


I.        KERANGKA MANUSIA
A.        TUJUAN
1.      Memahami struktur anatomi tulang atau kerangka pada manusia
2.      Memahami fungsi kerangka manusia pada manusia

B.        PENDAHULUAN

Sistem rangka adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menyimpan bahan mineral, tempat pembentukan sel darah, tempat melekatnya otot rangka, melindungi tubuh yang lunak dan menunjang tubuh. Terdiri dari tengkorak, tulang rusuk, tulang belakang, rangka penopang tulang bahu, rangka penopang tulang pinggul, tulang angota badan atas dan bawah.

Tulang-tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka. Kemudian sistem rangka ini bersama-sama menyusun kerangka tubuh. Sistem rangka membentuk dasar dari tubuh manusia. Semua organ-organ, daging, darah, otot, cair dan udara semua terkandung dalam tubuh dan memiliki kestabilan dan kekuatan tertentu karena tulang. The 206 tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka. Tulang-tulang ini didukung oleh sumsum tulang, yang dihasilkan oleh bentuk energi paling murni di dalam tubuh.

Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang.

Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya. Secara garis besar, rangka (skeleton) manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial (tumbu tubuh) dan rangka apendikuler (anggota tubuh).

C.        ALAT
Patung phantom anatomi Kerangka Manusia

D.       CARA KERJA
Mengamati patung phantom Kerangka Manusia




E.        ANALISIS DATA
Kerangka Manusia






II.               URAIAN
A.      Rangka Aksial
Rangka aksral terdiri dari tulang belakang (vertebra), tulang tengkorak, dan tulang rusuk.
1.      Tengkorak
Tengkorak berfungsi melindungi otak. Hubungan tulang yang terdapat pada tempurung kepala bersifat suture, yaitu tidak dapat digerakkan.



2.      Tulang Belakang

Pada tulang belakang terjadi pelengkungan - pelengkungan yang berfungsi untuk menyangga berat dan memungkinkan manusia melakukan berbagai jenis posisi dan gerakar misalnya berdiri, duduk, atau berlari.


3.      Hioid
Hioid merupakan tulang yang berbentuk huruf U, terdapat di antara laring dan mandibula. Hioid berfungsi sebagai tempat pelekatan beberapa otot mulut dan lidah.


4.      Tulang dada dan tulang rusuk
Tulang dada dan tulang rusuk bersamaan membentuk perisai pelindung bagi organ – organ penting yang terdapat di dada, yaitu paru – paru dan jantung. Tulang rusuk juga berhubungan dengan tulang belakang. Tulang rusuk dibedakan menjadi 3 bagian :
a.        Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh pasang. Tulang-tulang rusuk ini pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ujung depannya berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang rawan
b.       Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Tulang rusuk ini memiliki ukuran lebih pendek dibandingkan tulang rusuk sejati. Pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ketiga ujung tulang bagian depan disatukan oleh tulang rawan yang melekatkannya pada satu titik di tulang dada
c.        Rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Tulang rusuk ini pada ujung belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya bebas.



5.      Rangka Apendikuler
Rangka apendikuler terdiri atas pinggul, bahu, telapak tangan, tulang-tulang lengan, tungkai, dan telapak kaki. Secara umum rangka apendikuler menyusun alat gerak, yaitu tangan dan kaki yang dibedakan atas rangka bagian atas dan rangka bagian bawah.
Tulang rangka apendikuler bagian atas terdiri atas beberapa tulang sebagai berikut:

a.      Tulang Selangka

Tulang selangka atau tulang leher membentuk bagian depan bahu.
b.      Tulang Belikat
Tulang belikat terdapat di atas sendi bahu dan merupakan bagian pembentuk bahu.
  
c.       Tulang Pangkal Lengan, Pengumpil, Hasta
Tulang pangkal lengan bersama dengan tulang pengumpil dan tulang hasta menyusun alat gerak, yaitu tangan.

d.      Tangan
Tulang tangan tersusun atas tulang-tulang pergelangan tangan, telapak tangan, dan jari tangan. Tangan disusun oleh karpal skafoid, lunate, triquetrum, pisiform, trapesium, trapesoid, kapitatum, hamate. Telapak tangan (metakarpal) terdiri dari bagian dasar, batang, dan kepala. Jari tangan terdiri dari tiga ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai dua ruas.

e.      Kaki
Tulang apendikuler bagian bawah terdiri atas beberapa tulang yang menyusun kaki (alat gerak bagian bawah).
Kaki terdiri atas tulang kaki dan telapak kaki. Tulang kaki disusun oleh tulang paha , tempurung lutut, tulang kering dan tulang betis. Pergelangan kaki disusun oleh tulang tumit, kalkaneus, talus, kuboid, navikular, kuneiformis, dan jari – jari.


Fungsinya diantaranya adalah :
1.          Untuk memberikan bentuk keseluruhan bagi tubuh
2.          Menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya
3.          Melindungi organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru
4.          Untuk bergerak ketika dikehendaki otot
5.          Menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang.
B.      SENDI
Sendi adalah penghubung dua tulang agar bisah di gerakkan. Sendi seperti engsel pintu yang menjadi penghubung antara rangka pintu dan daun pintu. Tanpa engsel, pintu tidak akan dapat di buka dan di tutup. Begitu pula fungsi sendi bagi tulang. Dengan adanya sendi sambungan dua tulang bisa di gerakan. Berikut ini adalah macam-macam sendi yang didasarkan pada kemampuannya bergerak.
Macam-macam Sendi:
1.      Sendi engsel, adalah sendi yang hanya dapat digerakkan ke satu arah seperti engsel pintu yang hanya bisa di buka dan ditutup. 
Contoh sendi engsel adalah pada bagian lutut kaki dan siku tangan.
2.      Sendi Pelana, adalah sendi yang dapat digerakan ke dua arah yaitu ke samping dan ke depan.
Contoh sendi pelana adalah sendi yang menghubungkan tulang pangkal ibu jari dan tulang pertama pergelangan tangan.
3.      Sendi Putar, adalah tulang yang salah satu tulangnya dapat berputar mengelilingi tulang yang lain yang bertindak sebagai porosnya.
Contoh sendi putar adalah sendi yang menjadi penghubung antara tulang leher pertama dengan tulang leher ke dua.
4.      Sendi Peluru, adalah sendi yang merupakan pertemuan antara ujung tulang berbentuk bola dan tulang berbentuk mangkok. Sendi ini dapat di putar ke segala arah.
Contoh sendi peluru adalah sendi yang menghubungkan tulang paha dengan tulang panggul, sendi yang mengubungkan tulang lengan atas dengan tulang gelang bahu.
5.      Sendi Geser, adalah sendi yang hanya memungkinkan sedikit gerakan.
Contoh sendi geser adalah sendi yang terdapat pada delapan tulang pergelangan tangan.


DAFTAR PUSTAKA
Sherwood, Lauralee. 2012. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem ed 6. Jakarta : EGC
Syaifuddin. 2012. Anatomi Fisiologi. Jakarta : EGC
Pratiwi, DA, dkk. 2007. Biologi untuk SMA kelas XI. Jakarta : Erlangga


ANATOMI FISIOLOGI KERANGKA MANUSIA

LAPORAN PRAKTEK LABORATORIUM ANATOMI FISIOLOGI
KERANGKA MANUSIA


I.        KERANGKA MANUSIA
A.        TUJUAN
1.      Memahami struktur anatomi tulang atau kerangka pada manusia
2.      Memahami fungsi kerangka manusia pada manusia

B.        PENDAHULUAN

Sistem rangka adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menyimpan bahan mineral, tempat pembentukan sel darah, tempat melekatnya otot rangka, melindungi tubuh yang lunak dan menunjang tubuh. Terdiri dari tengkorak, tulang rusuk, tulang belakang, rangka penopang tulang bahu, rangka penopang tulang pinggul, tulang angota badan atas dan bawah.

Tulang-tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka. Kemudian sistem rangka ini bersama-sama menyusun kerangka tubuh. Sistem rangka membentuk dasar dari tubuh manusia. Semua organ-organ, daging, darah, otot, cair dan udara semua terkandung dalam tubuh dan memiliki kestabilan dan kekuatan tertentu karena tulang. The 206 tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka. Tulang-tulang ini didukung oleh sumsum tulang, yang dihasilkan oleh bentuk energi paling murni di dalam tubuh.

Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang.

Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya. Secara garis besar, rangka (skeleton) manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial (tumbu tubuh) dan rangka apendikuler (anggota tubuh).

C.        ALAT
Patung phantom anatomi Kerangka Manusia

D.       CARA KERJA
Mengamati patung phantom Kerangka Manusia

E.        ANALISIS DATA
Kerangka Manusia
II.               URAIAN
A.      Rangka Aksial
Rangka aksral terdiri dari tulang belakang (vertebra), tulang tengkorak, dan tulang rusuk.
1.      Tengkorak
Tengkorak berfungsi melindungi otak. Hubungan tulang yang terdapat pada tempurung kepala bersifat suture, yaitu tidak dapat digerakkan.

2.      Tulang Belakang
Pada tulang belakang terjadi pelengkungan - pelengkungan yang berfungsi untuk menyangga berat dan memungkinkan manusia melakukan berbagai jenis posisi dan gerakar misalnya berdiri, duduk, atau berlari.

3.      Hioid
Hioid merupakan tulang yang berbentuk huruf U, terdapat di antara laring dan mandibula. Hioid berfungsi sebagai tempat pelekatan beberapa otot mulut dan lidah.

4.      Tulang dada dan tulang rusuk
Tulang dada dan tulang rusuk bersamaan membentuk perisai pelindung bagi organ – organ penting yang terdapat di dada, yaitu paru – paru dan jantung. Tulang rusuk juga berhubungan dengan tulang belakang. Tulang rusuk dibedakan menjadi 3 bagian :
a.        Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh pasang. Tulang-tulang rusuk ini pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ujung depannya berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang rawan
b.       Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Tulang rusuk ini memiliki ukuran lebih pendek dibandingkan tulang rusuk sejati. Pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ketiga ujung tulang bagian depan disatukan oleh tulang rawan yang melekatkannya pada satu titik di tulang dada
c.        Rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Tulang rusuk ini pada ujung belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya bebas.



5.      Rangka Apendikuler
Rangka apendikuler terdiri atas pinggul, bahu, telapak tangan, tulang-tulang lengan, tungkai, dan telapak kaki. Secara umum rangka apendikuler menyusun alat gerak, yaitu tangan dan kaki yang dibedakan atas rangka bagian atas dan rangka bagian bawah.
Tulang rangka apendikuler bagian atas terdiri atas beberapa tulang sebagai berikut:

a.      Tulang Selangka
Tulang selangka atau tulang leher membentuk bagian depan bahu.

b.      Tulang Belikat
Tulang belikat terdapat di atas sendi bahu dan merupakan bagian pembentuk bahu.
  
c.       Tulang Pangkal Lengan, Pengumpil, Hasta
Tulang pangkal lengan bersama dengan tulang pengumpil dan tulang hasta menyusun alat gerak, yaitu tangan.

d.      Tangan
Tulang tangan tersusun atas tulang-tulang pergelangan tangan, telapak tangan, dan jari tangan. Tangan disusun oleh karpal skafoid, lunate, triquetrum, pisiform, trapesium, trapesoid, kapitatum, hamate. Telapak tangan (metakarpal) terdiri dari bagian dasar, batang, dan kepala. Jari tangan terdiri dari tiga ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai dua ruas.

e.      Kaki
Tulang apendikuler bagian bawah terdiri atas beberapa tulang yang menyusun kaki (alat gerak bagian bawah).
Kaki terdiri atas tulang kaki dan telapak kaki. Tulang kaki disusun oleh tulang paha , tempurung lutut, tulang kering dan tulang betis. Pergelangan kaki disusun oleh tulang tumit, kalkaneus, talus, kuboid, navikular, kuneiformis, dan jari – jari.
Fungsinya diantaranya adalah :
1.          Untuk memberikan bentuk keseluruhan bagi tubuh
2.          Menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya
3.          Melindungi organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru
4.          Untuk bergerak ketika dikehendaki otot
5.          Menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang.
B.      SENDI
Sendi adalah penghubung dua tulang agar bisah di gerakkan. Sendi seperti engsel pintu yang menjadi penghubung antara rangka pintu dan daun pintu. Tanpa engsel, pintu tidak akan dapat di buka dan di tutup. Begitu pula fungsi sendi bagi tulang. Dengan adanya sendi sambungan dua tulang bisa di gerakan. Berikut ini adalah macam-macam sendi yang didasarkan pada kemampuannya bergerak.
Macam-macam Sendi:
1.      Sendi engsel, adalah sendi yang hanya dapat digerakkan ke satu arah seperti engsel pintu yang hanya bisa di buka dan ditutup. 
Contoh sendi engsel adalah pada bagian lutut kaki dan siku tangan.
2.      Sendi Pelana, adalah sendi yang dapat digerakan ke dua arah yaitu ke samping dan ke depan.
Contoh sendi pelana adalah sendi yang menghubungkan tulang pangkal ibu jari dan tulang pertama pergelangan tangan.
3.      Sendi Putar, adalah tulang yang salah satu tulangnya dapat berputar mengelilingi tulang yang lain yang bertindak sebagai porosnya.
Contoh sendi putar adalah sendi yang menjadi penghubung antara tulang leher pertama dengan tulang leher ke dua.
4.      Sendi Peluru, adalah sendi yang merupakan pertemuan antara ujung tulang berbentuk bola dan tulang berbentuk mangkok. Sendi ini dapat di putar ke segala arah.
Contoh sendi peluru adalah sendi yang menghubungkan tulang paha dengan tulang panggul, sendi yang mengubungkan tulang lengan atas dengan tulang gelang bahu.
5.      Sendi Geser, adalah sendi yang hanya memungkinkan sedikit gerakan.
Contoh sendi geser adalah sendi yang terdapat pada delapan tulang pergelangan tangan.

DAFTAR PUSTAKA
Sherwood, Lauralee. 2012. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem ed 6. Jakarta : EGC
Syaifuddin. 2012. Anatomi Fisiologi. Jakarta : EGC
Pratiwi, DA, dkk. 2007. Biologi untuk SMA kelas XI. Jakarta : Erlangga