LAPORAN KARBOHIDRAT
UJI BARFOED
NAMA
KELOMPOK :
1.
DEWI BUDIARTI
2.
DIAH DWI PRATIWI
3.
DIAN PUTRI SAMSARI
4.
DINI FITRIA WULANDARI
5.
EKA FITRI ANA
6.
EKA INDRIYANTI UNTARI
7.
EKA SEVIT DEVITA
8.
ELOK FAIQOH
9.
ENDAH FITASARI
10. ERLINA WIJI A.N
11. ERSINTA SUKMA
PALUPI
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN MAGELANG
2014
PENDAHULUAN
Karbohidrat merupakan senyawa yang
terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis
zat gizi, fungsi utama karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh. Tiap
1 gram karbohidrat yang dikonsumsi akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal dan
energi hasil proses oksidasi (pembakaran) karbohidrat ini kemudian akan
digunakan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi-fungsinya seperti
bernafas, kontraksi jantung, dan otot serta juga untuk menjalankan berbagai
aktivitas fisik seperti berolahraga atau bekerja. Contoh dari karbohidrat
sederhana adalah monosakarida seperti glukosa, fruktosa & galaktosa atau
juga disakarida seperti sukrosa & laktosa. Jenis karbohidrat sederhana ini
dapat ditemui terkandung di dalam produk pangan seperti madu, buah-buahan dan
susu.Sedangkan contoh dari karbohidrat kompleks adalah pati (starch),
glikogen (simpanan energi di dalam tubuh), selulosa, dan serat (Irawan 2007).
Uji karbohidrat biasanya menggunakan
uji molisch, uji benedict, uji barfoed, uji fermentasi, uji selliwanoff, uji
osazon, dan uji iod. Uji molisch tidak spesifik terhadap karbohidrat. Uji
benedict digunakan untuk mendeteksi adanya gula pereduksi dalam sampel. Uji
barfoed dapat membedakan monosakarida dengan disakarida. Uji fermentasi untuk
hidrolisis gula oleh khamir. Uji selliwanoff untuk membedakan gugus fungsi dari
glukosa. Uji osazon untuk mengetahui bentuk gugus glukosa. Uji iod dapat
mendeteksi kandungan amilosa dalam pati.
A.
TUJUAN
Praktikum ini bertujuan menunjukkan
sifat dan struktur karbohidrat melalui uji kualitatif dan mengamati struktur
beberapa karbohidrat melalui sifat reaksinya dengan beberapa reagen uji.
B.
METODE PRAKTIKUM
Alat dan Bahan
Alat–alat yang digunakan adalah
tabung reaksi, pipet, penangas air, mortar, tabung fermentasi, mikroskop, dan
plat tetes. Bahan-bahan yang digunakan adalah larutan glukosa 1%, larutan
fruktosa 1%, larutan sukrosa 1%, larutan laktosa 1%, larutan maltosa 1%, pati
1%, pereaksi molisch, asam sulfat pekat, pereaksi benedict, pereaksi barfoed,
fosfomolibdat, ragi roti, NaOH, pereaksi selliwanoff, fenil hidrazin Na asetat,
dan larutan iod.
C.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Larutan Barfoed
Uji barfoed bertujuan untuk memisahkan
antara monosakarida dan disakarida. Pereaksi barfoed bersifat asam lemah dan
hanya diredusi oleh monosakarida. Pemanasan yang lama menghidrolisis disakarida
sehingga bereaksi positif. Percobaan barfoed menghasilkan endapan berwarna
lebih pekat.
Pada percobaan ini dengan
menggunakan 5 ml larutan barfoed yang ditambahkan masing-masing 5 ml larutan
karbohidrat (glukosa, fruktosa, laktosa (0,04 M), laktosa (0,01 M), sukrosa
(0,01 M), dan sukrosa (0,03 M). Dimana setelah dipanaskan selama 30 menit
diantara semua larutan karbohidrat tersebut yang bereaksi dan menghasilkan
hasil yang positif adalah larutan fruktosa dan laktosa (0,01 M). Larutan
karbohidrat yang paling cepat bereaksi adalah larutan fruktosa. Sementara untuk
larutan karbohidrat jenis glukosa, dan sukrosa, tidak bereaksi atau menunjukkan
hasil negatif. Sekalipun aldosa atau ketosa berada dalam bentuk sikliknya.
Namun bentuk ini berada dalam kesetimbangannya dengan sejumlah kecil aldehid
atau keton rantai terbuka,sehingga gugus aldehid atau keton ini dapat mereduksi
berbagai macam reduktor. Oleh karena itu, karbohidrat yang menunjukkan hasil
reaksi positif (endapan biru lebih pekat) dinamakan gula pereduksi.
Pereaksi barfoed merupakan pereaksi
yang bersifat asam lemah dan hanya dapat direduksi oleh monosakarida dan
disakarida meskipun terdapat perbedaan kecepatan mereduksi diantara keduannya.
Hasil Pengamatan Larutan Barfoel
No Tabung
|
LarutanBarfoel
|
Larutan
|
Pengamatan
|
1
|
5 ml
|
5 ml Glukosa (0,01M)
|
Sedikit gelembung, warna biru muda
|
2
|
5 ml
|
5 ml Fraktosa (0,02M)
|
Telah banyak gelembung, warna biru
pekat
|
3
|
5 ml
|
5 ml Laktosa (0,04M)
|
Sedikit gelembung, warna biru muda
|
4
|
5 ml
|
5 ml Laktosa (0,01M)
|
Banyak gelembung, warna lebih
pekat
|
5
|
5 ml
|
5ml Sacrosa (0,04M)
|
Tidak banyak gelembung, warna biru
pudar
|
6
|
5 ml
|
5ml Sacrosa (0,03M)
|
Tidak ada gelembung, warna biru pudar
|
SIMPULAN
A.
Menggunakan larutan barfoed
Barfoed digunakan sebagai memisahkan
monosakarida dan disakarida. Barfoed bersifat asamlemah, direduksi oleh
monosakarida. Pemanasan yang semakin lama mengindrolisis disakarida sehingga
beraksinya semakin positif.
Maka hasil kesimpulan keseluruhannya
adalah hasil analisisnya adalah kadar
gula pereduksi total tidak dapat menentukan gula pereduksi secara individual.
Monosakarida dapat mereduksi lebih cepat dari pada di sakarida dan
polisakarida. Kadar gula total adalah kandungan gula keseluruhan dalam suatu
bahan baik monosakarida mau punoligosakarida. Gula reduksi adalah gula yang
dapat mereduksi zat lain. Golongan monosakarida mengandung gugus aldehid dan
gugus keton yang aktif mereduksi senyawa lain.
DAFTAR PUSTAKA
Harborne JB. 1987. Penuntun Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan. Bandung ITB.
Hardjo S, Indrasti NS, Tajuddin B. 1989. Biokonveksi:
Pemanfaatan Limbah Industri Pertanian. Bogor: Pusat Antar Universitas
Pangan Clan Gizi.
Hartati NS, Prana TK. 2003. Analisis kadar pati dan serat
tepung beberapa kultivar talas (Colocasia esculenta). Jurnal Natur
Indonesia 6: 29-33.
Indarti D, Asnawati. 2011. Karakterisasi film nata de
coco-benedict secara adsorpsi untuk sensor glukosa dalam urin. Jurnal Ilmu
Dasar 12: 200-209.
Irawan MA. 2007. Karbohidrat. Sport Science Brief 1:
1-4.
Poedjiadi A, Supriyanti FT. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta:
UI press.
Sumardjo D. 2008. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah
Mahasiswa Kedokteran. Jakarta: EGC.
Sungguh A. 1993. Kamus Lengkap Biologi. Jakarta: Gaya
Media Pratama.
Vaidya VK. 1994. Sensitized photo-oxidation of osazone by
singlet oxygen. Journal of Photochemistry and Photobiology A: Chemistry 81:
135-137.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar