Diagnosa Dan Intervensi Keluarga Dengan Pneumonia
Diagnosa
keperawatan keluarga dengan masalah pneumonia
dari Nanda NIC-NOC (2013) dikembangkan dengan Mubarak dkk (2012) :
- Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah pneumonia.
- Risiko hipertermi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat
- Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yg sakit
- Risiko Ketidakefektifan Bersihan jalan napas berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat
- Risiko komplikasi berlanjut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
Intervensi
keperawatan keluarga dengan masalah pneumonia
dari Nanda NIC-NOC (2013), Smeltzer (2015) dan Mubarak dkk (2012) :
1.
Defisiensi pengetahuan berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah penyakit pneumonia
Tujuan
:
Setelah
dilakukan pendidikan kesehatan selama 3 x 30 menit diharapkan masalah
defisiensi pengetahuan teratasi dengan kriteria hasil :
a. Keluarga
mampu mengenali masalah dan meningkatkan pengetahuan keluarga
b. Keluarga
mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan dengan benar
c. Keluarga
mampu menjelaskan kembali tentang pengertian, tanda gejala dan penanganan
penyakit pneumonia.
Intervensi
:
a. Gali
pengetahuan keluarga mengenai pneumonia.
b. Berikan
penjelasan secara sederhana tentang pengertian, penyebab, tanda, dan gejala pneumonia.
c. Bantu
keluarga untuk mengenal tanda dan gejala pneumonia
pada salah satu anggota keluarga.
d. Jelaskan
tentang cara mengatasi apabila tanda dan gejala muncul dan pentingnya tindak
lanjut.
e. Jelaskan
mengenai fungsi terapi farmakologi dan non-farmakologi bila ada.
f. Jelaskan
mengenai cara penularan dan pencegahan penularan pneumonia
2.
Risiko hipertermi berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang
tepat
Tujuan
:
Setelah
dilakukan kunjungan selama 3 x 30 menit diharapkan masalah keperawatan risiko
hipertermi teratasi dengan kriteria hasil :
a. Suhu
tubuh dalam rentang normal 36,5oC – 37,5oC,
b. Tidak
terjadi kejang dan perubahan warna kulit,
c. Keluarga
mampu mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat
Intervensi
:
a. Jelaskan
alternatif tindakan yang dapat dipilih untuk mengatasi hipertermi pada pneumonia antara lain:
1) Anjurkan
pada keluarga kompres hangat untuk menurunkan demam
2) Anjurkan
kepada keluarga untuk meningkatkan intake cairan secara oral
3) Anjurkan
kepada keluarga untuk memberikan obat antipiretik apabila terjadi peningkatan
suhu.
b. Jelaskan
kepada keluarga akibat hipertermi pada pneumonia
apabila tidak ditangani dengan tepat.
3.
Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit pneumonia.
Tujuan
:
Setelah
dilakukan kunjungan selama 3 x 30 menit diharapkan masalah keperawatan risiko
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi dengan kriteria hasil :
a. Terjadi
peningkatkan asupan cairan dan nutrisi,
b. Tidak
terjadi penurunan berat badan yang berarti
c. Menunjukkan
peningkatan nafsu makan
d. Keluarga
mampu merawat anggota keluarga yang sakit pneumonia
Intervensi :
a. Kaji
sejauh mana asupan nutrisi dan cairan klien.
b. Anjurkan
kepada keluarga makan sedikit tapi sering untuk menurunkan kerja lambung.
c. Anjurkan
kepada keluarga menghindari susu cair dan yang sangat kental karena akan
mengentalkan sekret
d. Jelaskan
pada keluarga tentang diit tinggi protein dan tinggi kalori (diit TKTP)
e. Jelaskan
kepada keluarga pentingnya nutrisi bagi penderita pneumonia untuk proses kesembuhan.
4.
Risiko Ketidakefektifan bersihan jalan
napas berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan
yang sehat
Tujuan
:
Setelah
dilakukan kunjungan selama 3 x 30 menit diharapkan masalah keperawatan
ketidakefektifan bersihan jalan napas teratasi dengan kriteria hasil :
a. Klien
menunjukkan kepatenan jalan napas,
b. Suara
napas bersih tidak ada wheezing atau stidor, mampu bernapas dengan mudah dan
tidak ada sianosis
c. Keluarga
mampu memelihara lingkungan yang sehat
Intervensi
:
a. Beri
penjelasan pada keluarga untuk kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
gejala sesak napas dan batuk seperti suhu ruangan dan kondisi udara ruangan.
b. Beri
penjelasan tentang pengaruh lingkungan tentang ventilasi yang buruk, kurangnya
pencahayaan dan kondisi ruangan yang lembab dapat menjadi tempat berkembangbiaknya
bakeri yang dapat memperburuk gejala sesak napas dan batuk pada pneumonia
c. Jelaskan
pada keluarga tentang cara memodifikasi lingkungan untuk mengatasi masalah
bersihan jalan napas dengan :
1) Penataan
tempat tidur, hindari lingkungan yang penuh asap rokok maupun terpapar asap
kendaraan
2) Ajarkan
pada keluarga teknik inhalasi sederhana untuk mengurangi gejala sesak napas
3) Ajarkan
pada pasien untuk batuk efektif,
4) Ajarkan
pada keluarga fisioterapi dada.
5) Berikan
penjelasan kepada keluarga tentang posisi yang tepat (semi fowler) untuk
memaksimalkan ventilasi
5.
Risiko komplikasi berlanjut berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
Tujuan
:
Setelah
dilakukan kunjungan selama 3 x 30 menit diharapkan masalah keperawatan
komplikasi tidak terjadi dengan kriteria hasil :
a. Keluarga
mengetahuai macam-macam fasilitas kesehatan yang ada di sekitar.
b. Keluarga
mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan di lingkungan sekitar tempat tinggal.
Intervensi
:
a. Gali
pengetahuan keluarga tentang fasilitas kesehatan yang ada.
b. Beri
penjelasan pada keluarga, macam-macam fasilitas kesehatan yang ada.
c. Kaji
tingkat kepercayaan keluarga pada pelayanan kesehatan.
d. Diskusikan
bersama keluarga manfaat mendatangi fasilitas kesehatan.
e. Dorong
keluarga agar mampu memanfaatkan fasiitas kesehatan yang ada di lingkungan
sekitar tempat tinggal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar